Kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan Asia Tenggara. Disebut dengan kerang darah karena anggota suku arcidae ini menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya.
Kerang merah ini banyak ditemukan di kawasan Indo-Pasifik dan tersebar mulai dari pantai Afrika timur hingga Polinesia. Kerang merah ini gemar memendam diri dalam pasir atau lumpur dan tinggal pada mintakat pasang surut. Ukuran dewasa kerang ini yaitu sekitar 5-6 cm untuk panjangnya dan 4-5 cm untuk lebarnya.
Seperti kerang umumnya, kerang darah merupakan jenis bivalvia yang hidup didasar perairan dan memiliki ciri khas yakni ditutupi dua keping cangkang (valve) yang bisa dibuka dan ditutup karena adanya persendian berupa engsel elastis. Kerang darah memiliki dua cangkang yang bisa membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor yang ada dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian dorsal tebal dan bagian ventral tipis.
Klasifikasi Ilmiah Kerang Merah
Kingdom: Animalia
Filum: Mollusca
Kelas: Bivalvia
Subkelas: Pteriomorphia
Ordo: Arcoida
Famili: Arcidae
Genus: Anadara
Spesies: Anadara granosa
Kini budidaya kerang darah sudah dilakukan di Indonesia meskipun masih dalam tahap percobaan. Budidaya tersebutdilakukan karena kerang merah ini memiliki nilai ekonomi yang baik. Tidak hanya direbus atau dikukus, kerang merah bisa juga digoreng atau diolah menjadi satai dan makanan kering ringan ataupun dimakan mentah.
Cara Budidaya Kerang Darah
Persiapan Benih Kerang Darah
Di Indonesia, budidaya Kerang Darah masih dalam taraf percobaan. Teknik budidaya kerang darah ini dimulai dengan pengumpulan benih Kerang Darah berukuran 4-10 min yang ada di sekitar tepi pantai yang landai. Pengumpulan benih kerang darah ini dilakukan saat air sedang pasang rendah dan kedalamannya hanya sekitar 60 cm. Pengumpulan benih dilakukan dengan cara mengeruk dasar perairan sedalam 3 cm dengan menggunakan keranjang pengumpul benih diatas dan pengerukan dilakukan dengan menggunakan papan selancar. Papan tersebut berfungsi sebagai tempat penyimpanan benih dan memudahkan pergerakan pengumpul.
Penebaran Benih Kerang Darah
Benih kerang darah yang telah dikumpulkan, selanjutnya diseleksi berdasarkan ukuran. Selanjutnya benih ditebarkan pada lokasi pembesaran. Padat tebar pada awal penebaran yaitu sekitar 2000 ekor/m2, kemudian dijarangkan hingga kepadatan menjadi sekitar 200-300 ekor/m2.
Pemanenan Kerang Darah
Kerang darah dapat dipanen setelah kerang darah berumur sekitar 6-9 bulan setelah masa pemeliharaan. Pemanenan kerang darah dilakukan dengan menggunakan alat pengeruk yang berukuran lebih besar dan kuat daripada alat pengeruk benih kerang merah tersebut.