Budidaya tanaman hidroponik belakangan cukup digandrungi oleh banyak orang. Tidak hanya anak muda, bahkan orang tua mulai tertarik untuk budidaya aneka tanaman dengan menggunakan sistem air ini.
Biasanya, mereka yang bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik ini dikarenakan kekurangan lahan. Namun ternyata bukan karena lahan saja, bertani dengan sistem hidroponik ini juga memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan bertani hidroponik yang sangat terasa adalah kurangnya hama, penyakit, tidak terlalu repot dengan perawatan tanaman.
Selama ini mungkin petani hidroponik hanya untuk skala rumahan saja, namun ternyata proses budidaya tanaman dengan sistem hidroponik ini layak untuk dikembangkan dalam skala besar.
Dari sekian banyak keunggulan budidaya hidroponik ini, ternyata ada beberapa kekurangan dari budidaya sistem hidroponik ini. Dari segi biaya pembuatan instalasi cukup lumayan. Namun tentu saja dalam jangka panjang hitung-hitungannya masuk, karena sistem hidroponik ini bisa bertahan bertahun-tahun.
Kemudian, yang menjadi kendala adalah nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik ini murni yang berasal dari air yang mengalir saja, tidak ada nutrisi tambahan seperti saat kita menanam pada media tanah, dimana akar tanaman bisa saja ‘mencari’ makanan kesana-kemari.
Sementara nutrisi hidroponik ini didapat hanya dari air yang mengalir tersebut, maka dari itu, perlu adanya tambahan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman hidroponik ini.
Karena sistem hidroponik ini menggunakan media air, maka pupuk yang kita berikan nantinya juga harus dalam bentuk cairan terlarut.
Nutrisi Hidroponik
Nah, sebelum kita kupas apa saja pupuk hidroponik yang bisa kita berikan, kita harus tahu dulu apa nutrisi hidroponik yang harus dipenuhi. Kira-kira nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk budidaya sistem hidroponik ini?
Secara umum, sama halnya dengan tanaman pada media tanah, tanaman dengan menggunakan media air ini juga membutuhkan unsur makro dan mikro. Sistem budidaya hidroponik ini membutuhkan unsur hara makro lebih banyak jika dibandingkan dengan sistem media tanam tanah.
Jenis unsur hara makro yang dibutuhkan untuk budidaya hidroponik ini seperti Ca ( kalsium ), K ( kalium ), P ( fosfor ), N ( nitrogen ), S ( sulfur ), dan Mg ( Magnesium ). Sementara unsur mikro yang dibutuhkan seperti Mn ( Mangan ), Fe ( Besi ), B ( Boron ), Ci ( klor ), dan Mo ( Molibdenum ).
Kapan Nutrisi Tersebut Dibutuhkan?
Dari sekian banyak unsur hara yang dibutuhkan tersebut, kapan kita sebaiknya memberikannya? Apakah semua sekaligus atau bisa bertahap?
- Unsur N – Pemberian unsur hara Nitrogen sebaiknya diberikan pada masa awal penanaman, karena pada awal tanam ini tanaman membutuhkan unsur hara N untuk bertunas dan saat daun terbentuk.
- Unsur Fosfat – Sedangkan untuk unsur fosfat sendiri diberikan saat tanaman membutuhkan nutrisi hal ini untuk menumbuhkan akar tanaman sehingga nantinya tanaman menyerap nutrisinya dengan akar tersebut.
- Unsur Kalium – Untuk unsur kalium berperan pada proses peralihan fase vegetatif ke face reproduktif atau pembentukan buah, termasuk kebutuhan yang penting saat proses fotosintesis.
Ketika anda memberikan nutrisi pada tanaman sebaiknya anda memperhatikan derajat keasaman air,larutan nutrisi haruslah dikontrol sehingga mendapatkan pH yang pas untuk tanaman dan pada umumnya pH yang di butuhkan yaitu 5,5 – 6,5.
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Alami
Nah, kali ini Sentrabudidaya akan membagikan teknik cara membuat nutrisi hdiroponik dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, berikut ini beberapa diantaranya:
1. Nutrisi Hidroponik Organik dari Daun Kering (P)
Siap sangka ternyata daun kering yang berguguran seperti cintamu padanya bisa dimanfaatkan untuk pupuk hidroponik. Hehe
Daun kering ini bisa kamu olah menjadi pupuk yang bermanfaat untuk memasok unsur pospor lho. Daun kering ini jika kamu olah sedemikian rupa bisa memasok unsur hara untuk instalasi hidroponikmu.
Bagaimana cara membuatnya? Silahkan siapkan dulu bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk nustri hidroponik dengan daun kering berikut ini:
Bahan yang Diperlukan
- 1 karung daun kering yang sudah berjatuhan di tanah;
- 1 bongkah gula merah;
- 20 liter air bersih;
- 100 cc dekomposer.
Panduan Cara Membuat:
- Pertama, masukkan daun kering ke dalam wadah plus sebongkah gula merah;
- Haluskan kedua bahan tersebut hingga bercampur rata;
- Setelah semuanya halus dan tercampur, tuangkan air hingga seluruhnya mencair;
- Selanjutnya masukkan dekomposer dan diamkan dalam kondisi terutup selama 10 hari;
- Bila sudah 10 hari, nutrisi hidroponik pun siap digunakan.
2. Cara Membuat Nutrisi Hidroponik dari Nasi Basi
Nasi basi selama ini tentu dibuang saja, karena memang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Namun siapa sangka, nasi basi ini bisa kita manfaatkan sebagai sumber nutrisi hidroponik.
Bagaimana hasilnya? Untuk hasil dari fermentasi nasi basi ini sangat baik untuk tanaman hidroponik. Namun butuh waktu cukup lama untuk siap digunakan.
Silahkan anda siapkan bahan-bahannya berikut ini:
Bahan
- 3 hingga 4 genggam nasi basi;
- 1 gayung air bersih;
- ½ kilogram gula pasir putih atau gula aren;
- Ember;
- Panci;
- Kompor;
- Stoples untuk menyimpan larutan;
- Pengaduk berbahan kayu.
Panduan Cara Membuat
Langkah I:
Pada step pertama, tujuan yang ingin dicapai ialah memperbanyak kandungan mikroorganisme pada nasi basi. Seperti ini caranya:
- Tuangkan nasi basi ke dalam ember kecil;
- Tutup ember dengan kertas atau daun kering, biarkan tertutup tak begitu rapat agar udara bisa masuk dan tersirkulasi di dalamnya;
- Biarkan nasi selama 3-5 hari hingga muncul jamur berwarna kekuningan di bagian atasnya.
Langkah II
Proses selanjutnya adalah membuat cairan gula sebagai bahan penutrisi. Seperti ini cara pembuatannya:
- Didihkan air dalam panci
- Masukan gula merah saat air sudah mendidih, aduk rata hingga terlarut
- Dinginkan.
Langkah III
- Masukan gula merah yang sudah dingin tadi ke dalam wadah berisikan nasi basi berjamur;
- Campurkan hingga merata hingga semua bagian nasi basi terendam oleh cairan gula;
- Aduk campuran tersebut hingga menyatu
- Setelah adonan menyatu, selanjutnya masukkan adonan ke ke dalam stoples atau botol bekas;
- Tutup rapat lalu diamkan selama seminggu di tempat yang teduh serta terhindar dari sinar matahari.
Adonan ini bisa digunakan sebagai nutrisi hidroponik dengan cara mencampurkannya bersama air bersih. Untuk komposisinya yaitu 1:5 atau 1 liter air untuk 5 liter air bersih.
3. Pupuk Hidropoinik dari Gedebog Pisang (K)
Kedebog pisang selama ini hanya menjadi limbah saja ternyata bisa kita manfaat untuk berbagai keperluan, mulai dari pakan ternak, untuk media tanam hingga sebagai sumber nutrisi hidroponik.
Kandungan kalium yang tinggi pada debog pisang ini bermanfaat untuk kesehatan pertumbuhan tanaman. Jadi, debog pisang ini sangat bermanfaat untuk tanaman hidroponik. Silahkan ikuti panduan cara membuatnya berikut ini:
Bahan:
- 50 cm batang batang pisang yang dekat dengan akar atau bonggolnya. Ambil bagian dalamnya yang memiliki warna putih. Potong kecil lalu sisihkan;
- 1 bongkah gula merah;
- 10 liter air;
- 100 cc dekomposer (mol tape);
- Wadah dan penumbuk;
- Gentong berpenutup.
Cara Membuat:
- Pertama masukkan potongan batang pisang dan gula merah ke dalam wadah serta seluruh bahan;
- Tumbuk kedua bahan hingga halus;
- Tuangkan seluruh bahan lain seperti air dan dekomposer;
- Setelah itu aduk rata seluruh bahan hingga merata lalu tuangkan ke dalam wadah gentong;
- Tutup gentong dengan rapat dan biarkan selama 10 hari. Aduk seluruh campuran sekali sehari;
- Lewat 10 hari, buka gentong dan tuangkan isi ke dalam tiga wadah dalam ukuran yang sama;
- Tambahkan air sebanyak 20 liter pada masing-masing wadah;
- Pupuk organik untuk nutrisi hidroponik pun siap digunakan.
Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat untukmu para pecinta tanaman hidroponik!
4. Kotoran Kambing
Buat anda yang mudah mendapatkan kotoran kambing, sebaiknya memanfaatkan kotoran ini sebagai pupuk alami hidroponik. Bagaimana cara membuatnya? Silahkan simak ulasan berikut ini
Bahan:
- 30 kg kotoran kambing
- 1 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi hara
- 500 gram gula pasir dan terasi
- 500 ml EM4
- Daun-daun hijua secukupnya
- 100 liter air bersih yang belum bercampur dengan senyawa kimia
Langkah pembuatan:
- Pertama, tumbuk kotoran kambing hingga berukuran kecil-kecil
- Buat larutan dari campuran gula pasir, terasi, pupuk NPK, dan EM4 dalam air.
- Masukan larutan tersebut ke dalam drum plastik bersama dengan remahan kotoran kambing.
- Tambahkan air bersih sampai volumenya mencapai 100 liter.
- Tutup rapat drum plastik, buka setiap hari dan aduk hanya selama 15 menit.
- Ulangi proses sampai hari ketujuh dan pupuk nutrisi cair sudah bisa digunakan.
Jika jumlah pupuk ini terlalu besar, anda bisa membuatnya dalam jumlah yang lebih kecil dengan komposisi yang menyesuaikan.
5. Kotoran Kelinci (N)
Jika anda di rumah punya kelinci, atau tetangga anda punya kelinci, anda bisa memanfaatkannya sebagai pupuk alami hidroponik. Apa saja bahan yang dibutuhkan? Berikut ini diantaranya:
Bahan:
- 5 lt air seni (urine) kelinci
- 2 kg kotoran kelinci
- Tanaman kipahit sebanyak ½ karung atau bisa menggunakan tanaman kacang-kacangan, alga, atau dadap.
- 5 lt air kelapa
- ¼ kg bawang merah
- 2 batang gula merah
- 20 cc dekomposer (mol tape)
Langkah pembuatan:
- Pertama silahkan haluskan kipahit bersama dengan bawang merah dan gula merah sampai halus.
- Siapkan gentong atau wadah tampung, masukkan semua bahan ke dalamnya, termasuk hasil tumbukan kipahit, bawang merah, dan gula merah.
- Tuang air bersih yang bebas bahan kimia (air sumur) sekitar 20 liter.
- Tutup wadah, simpan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
- Buka setiap hari pada jam-jam tertentu, aduk-aduk. Tutup kembali.
- Ulangi proses kelima selama 7 – 8 hari, lebih lama tidak masalah.
- Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah bisa digunakan.
Pupuk Nutrisi Hidroponik Instan
Selain menggunakan bahan alami di atas yang butuh proses untuk membuatnya, anda juga bisa memanfaatkan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman hidroponik anda.
1. Kombinasi Gandasil D, NPK dan KCl
Pertama anda bisa membuat larutan dari pupuk daun gandasil D, ditambahkan NPK dan KCl untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik anda. Silahkan siapkan alat adn bahan berikut ini:
Alat dan Bahan:
- Alat untuk mengaduk
- Ember kapasitas minimal 10liter
- 3 Gelas (bisa menggunakan gelas plastik bekas)
- Pupuk gandasil D 5 gram ( Growmore Green ) setengah sendok makan
- Pupuk NPK 16-16-16 – 10 gram atau bisa menggunakan NPK mutiara – 1 sendok makan
- Pupuk KCI 10 gram – 1 sendok makan
- 10 liter air, jika Anda menggunakan air PDAM lebih baik diendapkan terlebih dahulu selama -+ 7hari, akan lebih baik jika Anda menggunakan air sumur atau air sungai
Cara Membuat
- Pertama, silahkan masukan air ke dalam 3 gelas plastik @ 100ml / kira-kira setengah gelas
- Larutkan pupuk Gandasil, KCI dan NPK ke dalam masing-masing gelas plastik,
- Siapkan atau masukan air 10liter kedalam ember lalu campurkan ke 3 racikan larutan ke dalam air tersebut, aduk hingga merata dan tercampur dengan sempurna
Note:
Pupuk yang sudah kita buat ini adalah pupuk nutrisi masa hidroponik saat pertunasan (vegetatif) pada tanaman seperti kangkung dan sawi.
Sedang pada tanaman cabe, mentimun, terong dan tomat anda bisa menambahkan pupuk urea sebanyak 20 gr pada larutan.
Sementara untuk pembuahan dan pembungaan dalam tanaman yang berbuah lebih baik pupuk urea dikurangi 50% sekitar 5 gram untuk 10 liter nutrisi (untuk tanaman cabe), 10gram per 10 liter untuk tanaman tomat, mentimun dan terong
. Untuk pupuk jenis NPK ditambahkan 50% atau 15-30 gram per 10 liter racikan nutrisi dan pupuk jenis Gandasil D digantikan dengan pupuk Gandasil B atau Growmore Red/merah.
- Editor : Suria Darma, S.PKP
- Penulis : Naskah di tulis oleh Jumadi, S.PKP
- Mengetahui Koordinator BPP Kec. Loa Kulu
2. Nutrisi AB Mix untuk Tanaman Hidroponik
Selanjutnya, anda juga bisa menggunakan pupuk instan AB Mix yang merupakan kombinasi antara pupuk A dan pupuk B. Pupuk A mengandung unsur kalium sedangkan pupuk B mengandung sulfat dan fosfat. Ketiga unsur ini tidak boleh dicampur dalam keadaan pekat agar tidak menimbulkan endapan.
Pelarutanpekatan AB Mix A akan berwarna hijau kecoklatan sedangkan larutan pekatan AB Mix B akan berwarna putih keruh.
Perlu diperhatikan, pekatan A dan B saat disimpan tidak boleh tercampur ya, karena jika pekatan A bertemu dengan anion sulfat dalam pekatan B akan terjadi reaksi yang menghasilkan endapan kalsium sulfat sehingga unsur Ca dan S tidak dapat diserap oleh akar.
Adapun kelebihan menggunakan nutrisi hidroponik AB Mix ini adalah unsur haranya yang lengkap sedangkan kelemahannya adalah dapat menyebabkan tanaman terbakar bila diberikan pada tanaman dalam dosis yang terlalu banyak (berlebihan).
Untuk mendapatkan nutrisi hidroponik AB Mix ini bisa di toko-toko pertanian dengan harga per 25 gr sekitar 30.000 dan 1 kg sekitar 100ribuan.
Saat ini pupuk AB Mix ini tersedia untuk berbagai jenis tanaman seperti paprika atau cabai, tomat, melon, timun, terong, selada, anggrek, mawar, krisan, anturium dan lain-lain.
***
Bagaimana? Banyak ternyata ya jenis nutrisi hidroponik, bisa yang alami atau yang istant di jual di pasaran. Mengenai selera, tentu saja kembali kepada kita masing-masing, mau yang alami atau yang kimia.
Demikianlah ulasan mengenai nutrisi hidroponik yang bisa kami sajikan untuk anda. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi anda bertani hidroponik.