Alpukat mentega memiliki rasa yang unik dan legit, tidak hanya enak disantap buahnya langsung. Dikombinasikan menjadi berbagai olahan yang tentu rasanya menarik.
Bagi beberapa petani yang memiliki panen alpukat mentega bisa bertindak sebagai supplier penjual buah online.
Penjualan online secara retail sekarang banyak dan menjadi peluang. Sebab banyak platform yang menyediakan belanja buah secara online saat ini. Dikutip dari media kumparan.com Alpukat mini dijual seharga Rp 45.000 ribu per kg, sedangkan alpukat reguler dibanderol Rp 50.000 per kg. Untuk ukuran jumbo harganya Rp 55.000 per kg.
Dengan penjualan mencapai 2 ton per minggu, bahkan meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulan.
Cara Budidaya Alpukat Mentega Untuk Pemula
Jadi, jika Anda Ingin sukses dalam membudidayakan tanaman alpukat, Anda bisa mengikuti panduan berikut ini.
1. Syarat Tumbuh Alpukat
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, pohon alpukat mentega harus dirawat sesuai dengan ketentuan. Ada beberapa syarat agar budidaya alpukat mentega dapat efektif dan menghasilkan panen yang berlimpah.
A. Iklim
Alpukat mentega akan tumbuh baik pada iklim yang tidak terlalu panas maupun terlalu dingin. Dengan sinar matahari yang cukup, suhu udara serta curah hujan yang tepat tumbuhan ini akan tumbuh dengan subur.
Curah hujan yang cukup membuat alpukat ini hidup dengan subur, meskipun air tanah berada di kedalaman 2 m. Bila curah hujan rendah, maka alpukat ini hanya hidup dengan baik bila air tanah berada di kedalaman 0,5-1 m.
B. Ketinggian Tempat
Meskipun dapat tumbuh di dataran rendah, alpukat ini paling bagus ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian maksimal 1.500 m di atas permukaan laut.
C. pH Tanah
Keasaman tanah yang dibutuhkan berkisar antara pH sedikit asam sampai netral yaitu pH 5,6 hingga 6,4. Bila pH di bawah 5,5 atau di atas 6,5, maka tanaman akan keracunan dan kehilangan zat penting yang dibutuhkan.
2. Persiapan Dan Pengolahan Lahan Budidaya
- Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan dari gulma atau tanaman pengganggu dan batu-batu yang mungkin mengganggu. Gemburkan lahan dengan dibajak atau dicangkul.
- Jangan lupa cangkul halus sebanyak 2-3 kali. Setelah itu, buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 cm × 60 cm dengan kedalaman sekitar 60-80 cm.
3. Persiapan Bibit Tanaman Alpukat
Memilih bibit unggul merupakan salah satu cara menanam alpukat agar cepat berbuah. Cara pembibitan alpukat bisa diperoleh melalui 3 cara, yaitu biji, cangkok dan okulasi.
Namun, cara pembibitan alpukat melalui cangkok lebih unggul karena cepat berbuah. Pilihlah cabang cangkok dari indukan yang subur. Jika sudah tumbuh akar, potonglah pangkal cabang sekitar 3 cm dari cangkokan.
Atau untuk Anda yang sulit menemukan bibit tanaman alpukat yang bagus bisa membeli bibit alpukat yang sudah berusia lebih dari 14 hari. Ukurannya sekitar Pundak manusia dewasa, dan sudah tumbuh daun yang lumayan banyak.
Biasanya bibit alpukat mentega yang bagus juga bisa dilihat dari kualitas akarnya yang tumbuh.
4. Cara Menanam Alpukat Mentega
Cara budidaya alpukat mentega pertama kali yaitu:
- Masukkan bibit alpukat yang sudah dipilih ke dalam lubang tanam yang disiapkan sebelumnya. Bukalah polybag terlebih dulu dengan hati-hati.
- Jangan sampai akarnya rusak dan tempat semai hancur. Timbun kembali dengan tanah jika bibit sudah dimasukkan ke lubang tanam. Jangan lupa disirami dengan air yang cukup dan berikan pemupukan pertama seperti pada langkah pemupukan pada poin 4.
- Dengan jarak tanam paling aman adalah 6 m x 6 m antar pohon. Dengan jarak tanam alpukat mentega sebesar itu, pohon alpukat dapat tumbuh dengan maksimal karena dapat menyerap zat yang dibutuhkan dengan baik.
5. Cara Pemupukan Alpukat Mentega
Berikut adalah data perbandingan antara budidaya alpukat yang menggunakan GDM dengan yang tidak menggunakan GDM.
Tabel diatas adalah tabel hasil analisa usaha pada lahan yang menggunakan produk GDM Organik dan yang menggunakan pupuk kimia.
Dari hasil analisa tersebut, terbukti bahwa lahan yang menggunakan Pupuk GDM Organik bisa mendapatkan hasil panen sebanyak Rp.47.400.000. Sedangkan pada lahan yang menggunakan pupuk kimia hanya bisa mendapatkan hasil Rp.40.650.000.
Hasil panen pada lahan yang menggunakan Pupuk GDM Organik ini tentu saja dapat terus meningkat. Sebab, kondisi lahan dapat semakin subur dari waktu ke waktu.
Sedangkan pada lahan yang menggunakan pupuk kimia akan mengalami penurunan hasil, karena pupuk kimia dapat menyebabkan tanah menjadi keras dan kehilangan kesuburannya.
A. Pemupukan Saat Tanam
- Pemupukan merupakan salah satu cara menanam alpukat agar cepat berbuah. Cara pemupukan alpukat pertama adalah saat tanam.
B. Pemupukan Tanaman Usia 0-1 Tahun
Di pemupukan tanaman alpukat pada usia 0-1 tahun, Anda membutuhkan:
C. Pemupukan Tanaman Usia 1-3 Tahun
Pada saat tanaman alpukat mentega sudah berusia 1-3 tahun, maka Anda harus melakukan pemupukan dengan dosis yang berbeda. Ini didasarkan pada kebutuhan unsur hara yang berbeda ketika tanaman sudah berusia 1-3 tahun.
D. Pemupukan Tanaman Usia 1-3 Tahun
Berbeda dengan pemupukan di umur 1-3 tahun awal, pemupukan alpukat pada umur lebih dari 3 tahun membutuhkan dosis yang berbeda. Ini dikarenakan tanaman alpukat pada usia lebih dari 3 tahun membutuhkan unsur hara lebih untuk memproduksi buah.
6. Cara Merawat Pohon Alpukat
Cara budidaya alpukat mentega selanjutnya yaitu dengan melakukan perawatan pada tanaman. Berikut perawatan yang tepat dan dapat Anda lakukan dalam membudidayakan tanaman alpukat.
A. Penyiangan Gulma
Penyiangan gulma perlu dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan unsur hara dan mencegah serangan virus penyebab penyakit dari vektor hama yang tinggal disekitar rerumbutan gulma. Lakukan penyiangan rumput, gulma atau tanaman pengganggu lainnya secara rutin tiap seminggu sekali agar pohon dapat tumbuh dengan baik.
B. Penyulaman
Penyulaman perlu dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati. Lakukan penyulaman secara rutin agar tanaman yang rusak dapat segera terisi kembali dengan tanaman yang baru sehingga tidak mengurangi jumlah tanaman.
C. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada waktu pagi atau sore hari karena tanaman baru yang masih kecil memerlukan banyak air. Akan tetapi jika sudah diguyur hujan, Anda tidak perlu menyiramnya.
D. Pencegahan Hama Dan Penyakit
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman ini adalah ulat kupu-kupu gajah, ulat kipat, jamur dan penyakit bercak daun. Gunakan insektisida, fungisida atau herbisida sesuai kebutuhan dan dosis yang sudah ditentukan agar penggunaannya dapat bekerja dengan optimal.
E. Pemangkasan
Periksa cabang pohon secara rutin. Jika terlihat ada cabang yang terlalu rekat atau rusak, maka harus cepat dipangkas agar tidak merambat ke bagian yang lain. Apabila pemangkasan sudah selesai, jangan lupa beri fungisida agar terhindar dari jamur atau penyakit.
F. Penggemburan Tanah
Tanah yang setiap hari disiram akan menjadi padat sehingga membuat pohon kesulitan menyerap asupan nutrisi dan asupan udara yang dibutuhkan pun mengurang. Lakukan penggemburan dengan rutin dan hati-hati agar tidak merusak jaringan akar.
7. Panen Alpukat
Biasanya alpukat akan mulai berbuah sekitar 10-15 tahun jika bibit pohonnya ditanam melalui biji. Akan tetapi, jika pohon alpukat ditanam dengan sistem vegetatif maka alpukat akan mulai berbuah sekitar 5 hingga 8 tahun.
Semua itu tergantung pada perawatan yang diberikan. Namun buah alpukat jenis mentega ini dapat dipanen lebih cepat, yaitu sekitar 6 hingga 7 bulan setelah bunga mekar.
Panenlah buah alpukat ini dengan cara memotong buah dari tangkainya. Potonglah dengan menggunting tangkai mulai dari cabang.
Pilihlah buah yang kulitnya berwarna hijau tua dan tidak mengkilap karena itu berarti buah sudah matang dan siap dipanen. Tanda lain buah sudah matang adalah jika digoyangkan bagian dalamnya seperti ada ruang di antara biji dengan daging buahnya, karena alpukat mentega yang sudah matang bijinya tidak akan melekat dengan daging buah.
Sumber: Gdm organic