Saat ini, ada banyak peluang bisnis ternak ikan yang sering dilakukan, salah satunya adalah ternak ikan cupang. Selain mudah dan hanya membutuhkan lahan secukupnya seperti menggunakan media kolam beton.
Cupang sendiri merupakan salah satu jenis ikan hias yang sering dijadikan koleksi oleh para penggemarnya. Ikan ini tidak hidup berkelompok karena memiliki sifat agresif.
Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk memelihara ikan cupang dalam kolam beton, seperti berikut ini
Menyiapkan Media Kolam Ikan
Langkah awal untuk melakukan cara ternak ikan cupang dengan baik, yakni menyiapkan media kolam ikan. Ikan cupang tidak memerlukan kolam yang sangat luas.
Buatlah kolam beton dengan ukuran minimal 1 x 2 m. Sedangkan untuk proses perkawinan nya cukup menggunakan aquarium kecil, baskom, atau ember.
Tahap Pemijahan Ikan
Sebelum memasuki tahap pemijahan ikan cupang, perlu menyiapkan induk ikan yang baik. Ikan yang sehat berwarna terang dengan sisik mengkilat, serta dapat bergerak dengan.
Ciri indukan ikan cupang jantan, yakni telah berusia 4 bulan, memiliki bentuk tubuh dan sirip yang memanjang, badan sehat, serta dapat bergerak aktif dan lincah.
Ciri indukan ikan cupang betina, yakni telah berusia 4 bulan, memiliki bentuk badan yang cukup bulat (siap kawin), siripnya pendek, warna tidak menarik, gerakannya lebih lambat dibanding indukan jantan, serta kondisi tubuhnya sehat.
Gunakan akuarium kecil atau baskom yang telah diisi air bersih setinggi 15-30 cm untuk pemijahan indukan. Air tersebut diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Untuk menetralisir tingkat keasaman air, setelah itu berikan tanaman air serta menaburkan garam ikan dengan dosis secukupnya.
Indukan jantan yang telah siap dikawinkan akan menghasilkan busa pada permukaan kolam pemijahan. Begitupun sebaliknya, jika indukan tidak mengeluarkan busa, makan ikan belum siap dikawinkan.
Pada sore hari berikutnya, bisa memasukkan indukan ikan betina yang matang telurnya ke dalam aquarium bersama indukan jantan.
Biarkan indukan tersebut melakukan tahap kawin dan jangan diberi makan. Jauhkan suara gaduh atau guncangan yang bisa mengganggu proses perkawinan ikan.
Pada hari setelahnya, terdapat banyak telur yang menempel di sarang atau busa-busa yang dikeluarkan cupang jantan. Ambil indukan betina dan biarkan telur tersebut dijaga oleh indukan jantan.
Proses Pemeliharaan Anakan Cupang
Telur yang dihasilkan, akan menetas ketika memasuki hari kedua atau 3, biasanya telur-telur tersebut masih menempel di busa dan terlihat halus.
Telur yang menetas disebut dengan anakan cupang atau burayak cupang. Indukan jantan akan lebih agresif untuk menjaga burayak cupang yang masih kecil.
Berikan pakan burayak cupang ketika memasuki hari ke-5. Pakan yang cocok diberikan pada burayak cupang berupa artemina dan kutu air.
Pindahkan anakan cupang tersebut ke dalam kolam pembesaran yang lebih kompleks, ketika anakan sudah jago berenang dan masa kuning telurnya habis.
Masukkan anakan cupang ke dalam kolam yang lebih besar bersama indukan jantan. Ketika memasuki masa 15 hari, indukan jantan dapat dipisahkan dengan anakan ikan cupang tersebut.
Pindahkan indukan ke dalam kolam semula, dan biarkan anakan ikan memasuki proses pembesaran.
Tahap Pembesaran
Proses pembesaran anakan ikan cupang dilakukan dalam kolam beton atau media lainnya yang telah disediakan sebelumnya. Ukuran wadah pembesaran cupang sekitar 100 x 40 x 60 cm.
Dalam proses pembesaran cupang ikan ini diberi pakan berupa cacing sutra dan jentik nyamuk yang sudah halus. beri pakan ikan dengan frekuensi 3-4 kali sehari.
Masa Soliter dan Pemanenan
Untuk menghindari kejadian saling serang antara ikan cupang, Anda bisa memindahkan ikan ke dalam botol 1 soliter ketika masa ikan 1,5 bulan
Dan bisa langsung menjualnya ketika berusia 1,5 bulan (kelas baby), dan menjual ke pasaran ketika berusia 2-2,5 bulan.