Lintah adalah hewan dari kelompok filum annelida dari sub kelas Hirudinea. Ada jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air laut ataupun air tawar. Lintah seringkali membuat geli atau jijik, namun hewan ini dapat mendatangkan keuntungan jika dibudidayakan karena sekarang ini lintah banyak digunakan sebagai alat utama dalam berbagai terapi yang membantu menyembuhkan beberapa penyakit.
Berikut ini adalah cara beternak lintah atau budidaya lintah:
Persiapan Ternak Lintah
Ternak atau budidaya lintah memang terkesan mudah namun bagi mereka yang hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang budidaya lintah. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan diantaranya yaitu pertama, kalian harus memperhatikan suhu media perkembangbiakan lintah. Untuk anakan, suhu yang digunakan yaitu sekitar 18-20 derajat celcius dan untuk pembesaran lintah, suhu yang diperlukan yaitu sekitar 25-30 derajat celcius. Suhu untuk lintah harus selalu stabil jangan berubah-ubah.
Yang kedua yaitu kolam. Kolam yang dianjurkan untuk melakukan budidaya atau ternak lintah yaitu kolam tembok dengan ketinggian air sekitar 30 cm. Penggunaan kolam tembok ini dianjurkan karena suhu dalam kolam tembok tidak mudah berubah sehingga dap[at memudahkan untuk mengatur suhu yang diperlukan. Dalam kolam diberi beberapa benda seperti pecahan genteng atau yang lainnya untuk media penempelan lintah. Kolam budidaya lintah harus ditutup dengan menggunakan kawat kasa untuk mencegah lintah dalam kolam kabur dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Proses Awal Penernakan Lintah
Setelah melakukan persiapan, selanjutnya yaitu untuk proses membesarkan lintah ataupun untuk menternakkan lintah. Di dalam teknik budidaya lintah ini, peternak dapat mendapatkan indukan dengan membeli pada peternak lain atau hasil ternak sendiri. Hal yang perlu diperhatikan saat sudah memutuskan untuk membeli induk lintah adalah ph dari air dan kelembapan udara. Sebaiknya, pH air yaitu sekitar 5 hingga 7 sedangkan untuk kelembapan udara yaitu sekitar 30% sampai 40%. Setelah siap, masukkan induk lintah dalam kolam yang sudah disiapkan.Dalam satu kolam yang berukuran 1 m2 dapat diisi dengan sekitar 800 indukan lintah.
Dalam kolam jangan lupa diletakkan media untuk lintah menempel dan buat kolam menyerupai lingkungan hidup lintah yang asli. Pada habitat aslinya, lintah akan menempelkan telur-telurnya pada akar-akar tanaman namun dalam budidaya media yang bisa digunakan untuk menempel lintah dapat berupa pasir, genteng bekas atau yang lainnya. Dalam teknik beternak lintah, indukan yang dipilih sebaiknya indukan yang telah berumur minimal sekitar 6 bulan.
Induk-induk lintah yang ada harus diberi pakan setidaknya satu kali dalam dua minggu. Pakan yang diberikan dapat berupa belut, ikan lele atau hewan yang berkulit licin sehingga lintah mudah untuk memakannya.
Proses Lanjutan Peternakan Lintah
Pembibitan lintah dari indukan akan berlangsung selama sekitar 6 bulan. Biasanya, induk-induk lintah akan mulai bertelur saat memasuki setidaknya 15 hari. Telur-telur lintah tersebut akan terbungkus kokon selama kurang lebih satu hingga dua minggu. Di dalam satu kokon lintah, terdapat sekitar 12 sampai 20 anak lintah. Untuk menghindari indukan memakan anak-anak lintah yang baru menetas, pisahkanlah induk dan anak dalam kolam yang berbeda.
Anak-anak lintah adalah bibit baru yang dapat dibudidayakan untuk dijadikan indukkan ataupun dibesarkan dan dijual. Anak-anak lintah ini harus dibari pakan pelet setiap 2 minggu sekali selama kurang lebih 2 bulan. Dalam beternak lintah, usia ideal untuk memanen lintah dan menjualnya adalah setelah lintah berumur sekitar 4 hingga 6 bulan.