Rambutan (Nephellium lappaceum L.) merupakan tanaman asli Indonesia. Sumber genetikanya adalah Sumatera, Kalimantan dan Malaysia. Sebagian tanaman rambutan di pesisir Kabupaten Aceh Barat mati karena gelombang tsunami dan atau karena air asin karena tanaman ini tidak tahan terhadap kadar garam tinggi.
Tanaman rambutan dapat tumbuh subur dan berbuah dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Tanaman ini relatif tahan terhadap kemasaman, tapi akan lebih baik pertumbuhannya jika pH tanah 4-6,5. Curah hujan yang disukai berkisar antara 1.500 sampai 3.000 mm/tahun. Perakaran akan berkembang dengan baik pada tanah yang bersolum dalam (>1m).
Untuk merangsang pembungaan dibutuhkan musim kemarau 3-4 bulan per tahun. Jika pada musim hujan terjadi pembungaan, bunga banyak yang gugur, tetapi jika musim kemarau terlalu panjang menyebabkan buah kurang berisi.
Lahan yang sering tergenang, bergambut tebal (>200cm), tanah salin atau tercemar air laut (salinitas >8 dS/m), lahan berbatuan >40% di permukaan tanah, dan lahan yang drainasenya sangat terhambat, tidak sesuai untuk tanaman rambutan.
Lahan di Aceh Barat mempunyai faktor penghambat yang masih dapat diatasi dengan teknologi yang tergolong sederhana:
- Ketersediaan hara yang relatif rendah, dapat diatasi dengan pemberian pupuk organik dan pupuk buatan.
- Kemungkinan dapat terkena banjir pada musim hujan di sekitar sungai dapat diatasi dengan pembuatan saluran drainase.
Bibit Tanaman
Pembibitan dapat dilakukan oleh penangkar bibit yang berpengalaman atau oleh sekelompok petani dalam sebuah Kebun Bibit Desa (KBD). Beberapa varietas unggul yang dapat dipilih untuk dijadikan batang atas adalah binjai (kulit buah berwarna merah), rapiah (kecil, hijau kekuningan), lebak bulus (merah), garuda (besar, merah menyala), antalagi (merah), bahranrang (merah). Selain itu dapat pula dipilih aceh garing, aceh pao-pao, atau aceh kering manis. Pilih yang daging buahnya mudah dipisahkan dari bijinya (ngelotok).
Pilihlah bibit rambutan hasil okulasi yang (1) mencerminkan sifat unggul induknya, (2) murni tidak tercampur varietas lain, (3) mulus tidak ada cacat, (4) sehat tidak membawa hama dan bibit penyakit, dan (5) mampu tumbuh dan berkembang dengan baik sesudah ditanam.
Penanaman
- Buat lubang tanam berukuran 50cm x 50cm x 50cm dengan cara digali. Pisahkan tanah galian setiap kedalaman 10cm atau 15cm dengan jarak 10m x 12m atau 12m x 12m.
- Biarkan lubang tanam terbuka selama kurang lebih 2 minggu, kemudian masukkan kedalam lubang tanam campuran 10kg pupuk kandang dengan tanah bagian bawah sampai merata.
- Campur 10 kg pupuk kandang, 100 g urea, 100 g TSP dan 50 g KCI dengan tanah bagian atas, aduk hingga merata.
- Timbun lubang tanam dengan tanah bagian atas yang telah dicampur pupuk, sampai setengah lubang tanam tertimbun tanah bagian atas dan bawah.
- Sebelum bibit dimasukkan kedalam lubang tanam, robek plastik polybag secara hati-hati agar tanah pembungkus akar tidak pecah.
- Masukkan bibit terpilih kedalam lubang tanam dan timbun dengan sisa tanah bagian atas sampai sebatas pangkal batang/leher akar.
Pemupukan
Pemupukan pada tanaman muda diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pada tanaman yang sudah berproduksi untuk mengganti hara yang terangkut panen serta untuk pemulihan pohon.
Jumlah pupuk buatan pada tanaman berproduksi berkisar antara 2-5% dari bobot buah yang dihasilkan. Pupuk buatan atau pupuk anorganik berupa pupuk NPK atau campuran pupuk Urea, SP-36 dan KCI dengan perbandingan 2:2:1 (Tabel 1).
Tabel 1. Kebutuhan Pupuk sesuai Umur Tanaman
Umur tanaman (tahun) |
Tingkat produksi (kg/tahun) |
Jumlah Pupuk | Frekuensi pemupukan (per tahun) |
||
---|---|---|---|---|---|
Urea | SP-36 | KCI | |||
g/tanaman/tahun | |||||
0-1 | Tn. muda | 100 | 100 | 50 | 3 kali |
1-5 | Tn. muda | 200-400 | 200-400 | 100-200 | 3 kali |
5-10 | 10-30 | 150-600 | 150-600 | 100-300 | 2 kali |
>10 | 20-100 | 600-1200 | 600-1200 | 300-600 | 2 kali |
Pemeliharaan
- Bibit yang baru tumbuh (tanaman muda) perlu disiram sekali dalam dua hari bila tidak ada hujan agar tanaman tidak kekeringan.
- Hama yang sering menyerang tanaman rambutan adalah ulat daun yang sering merusak bunga dan daun muda. Kutu putih sering berada diantara bulu buah rambutan. gunakan pestisida sistemik atau kontak dengan takaran sesuai anjuran bila ada gekala serangan. Hindari pemberian insektisida ketika buah menjelang masak.
- Penyakit yang biasa menyerang akar tanaman rambutan adalah cendawan putih, busuk akar, dan busuk leher akar. Gunakan Benlate 0,3% untuk memberantas penyakit ini.
Panen
Setiap pohon rambutan dewasa (berumur >10 tahun) dapat menghasilkan buah sebanyak 20-100 kg/tahun, rambutan lebak bulus dapat berbuah 50-100 kg/tahun, sedangakn rambutan rapiah antara 18-30 kg/tahun.
Buah akan matang sekitar 120 harisetelah bunga mekar. Buah rambutan yang telah matang dipohon dapat dipetik dengan cara memotong tangkai buah. Memanen harus hati-hati agar pohon tidak rusak. Jika pohon mengalami kerusakan pada saat panen, karena banyak dahan yang patah, maka diperlakukan waktu lebih lama untuk pemulihannya.
Buah yang akan dijual ke pasar swalayan atau pasa internasional harus dibersihkan dari semut dan kutu buah agar terlihat cantik dan menarik untuk dinikmati.