oleh

Tips Panduan Cara Budidaya Seledri di Polybag

Tanaman seledri biasa digunakan masyarakat Indonesia sebagai penambah cita rasa pada masakan. Selain itu, seledri juga digunakan sebagai bahan obat-obatan, terutama untuk menurunkan tekanan darah. Di daerah tropik tanaman ini kurang besar ukuran batangnya, sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur.

Seledri cocok ditanam di dataran tinggi diatas 900 m dpl dengan kelembaban yang tinggi. Seledri dapat juga tumbuh di dataran rendah, namun ukuran batangnya lebih kecil dibandingkan dengan seledri yang ditanam di dataran tinggi.

Tanah yang sesuai untuk budidaya seledri adalah yang mengandung humus tinggi, tanah lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kisaran pH tanah 5.5 – 6.7. Tanaman seledri lebih sesuai tumbuh ditempat yang teduh (ternaungi).

Media Semai dan Media Tanam

Media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang yang sudah matang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1 dan ditambahkan sedikir kapur pertanian.

Campuran bahan tersebut dikukus selama 6 jam pada suhu 120°C, setelah itu didinginkan. Media tanam diaduk menjadi satu dimasukkan kedalam polybag, pot, talang atau paralon sebagai bahan penanaman dengan cara vertikultur.

Pupuk NPK dan kapur pertanian diberikan beberapa hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar dengan dosis 5 gram per polybag/tanaman, kemudian dilakukan penyiraman.

Persemaian

Sebelum ditanam, biji seledri disemai terlebih dahulu, media semai yang sudah disterilkan dimasukkan kedalam baki semai. Biji seledri ditanam satu per satu, kemudian biji ditutup kembali dengan media semai dengan menggunakan ayakan supaya merata, tetapi jangan terlalu tebal.

Selanjutnya, persemaian tutup dengan daun pisang atau plastik mulsa. Tutup dibuka kembali setelah 3-5 hari setelah semai, biji seledri sudah berkecambah. Setelah umur 7-10 hari, bibit dipindah ke bumbungan. Bibit dapat dipindah ke polybag atau tempat vertikultur setelah berumur 20-30 hari.

Penanaman

Polybag/pot diisi dengan media tanam, pupuk NPK sebanyak 2-5 gr/polybag dimasukkan lalu media disiram dengan air. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari supaya bibit yang ditanam tidak layu.

Pemeliharaan Tanaman

1. Penyiraman dilakukan secara intensif sampai tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak ada hujan penyiraman dilakukan 1 hari sekali pada pagi atau sore hari, jangan dilakukan siang hari.

2. Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu setelah tanam, dengan cara pupuk ditabur di sekeliling tanaman dengan dosis 2 gr pertanaman, kemudian langsung disiram sampai basah.

Atau dengan cara dikocor dengan dosis 1 kg NPK tambahan air 100 liter untuk 500 tanaman, atau 2 gr/200 ml/tanaman, dengan interval pemberian 7 hari sampai mendekati usia panen.

3. Pengendalian OPT, hama yang umum menyerang tanaman seledri yaitu kutu daun yang bersifat mengisap cairan daun seledri, sehingga daun seledri yang terserang menjadi kuning sampai coklat. Kalau dibiarkan, tanaman seledri bisa mati.

Pengendalian dilakukan menggunakan insektisida, jika tanaman terserang tungau bisa digunakan akarisida, sedangkan untuk mengendalikan bercak daun yang disebabkan oleh jamur digunakan fungisida Amistartop 325 SC atau Score 250 EC, dan lain sebagainya.

Pemanenan

Tanaman seledri dipanen dengan memotong mulai dari akarnya. Biasanya tanaman dipanen setelah umur 90-120 hari sejak tanam. Bila terlalu tua, tangkai daunnya sering pecah-pecah. Ada kalanya seledri dipanen setelah berumur 6 minggu, tergantung pada varietasnya.

News Feed